Selasa, 05 Juli 2016

Teori Beberapa Hal Yang Dikorbankan Shanks

Pendahuluan

Apa kesan pertamamu saat melihat Shanks?
Hmm, dia sosok yang relatif Gagah(utk standar anime), atletis, dan kharismatik. Saat berkenalan lebih jauh, ternyata dia juga sosok yang bersahabat, humoris, bijaksana, bisa diandalkan, setia kawan, dan masa bodoh soal harga diri. Bisa dibilang sosok lelaki ideal.
Shanks.
Ada banyak hal menarik tentangnya. Namun kita mulai dari yang paling sederhana saja : koleksi tankoubon One Piece, kan? Nah, coba iseng-iseng ambil semua koleksi kalian dan cek halaman perkenalan karakter. Ada hal yang menarik di sana. Kalian pasti sudah lama menyadarinya. Betul sekali : karakter Shanks selalu muncul di halaman perkenalan karakter.
Wajah Shanks di halaman perkenalan

Shanks adalah satu-satunya karakter selain kelompok Topi Jerami yang selalu muncul di halaman perkenalan karakter. Ini mungkin fakta remeh bagi pembaca, mengingat kita sudah terbiasa melihatnya. Namun dari sudut padat Oda-sensei, ini bisa jadi cara beliau berkata pada pembacanya,
Atau sederhananya, itu adalah cara Oda untuk memberitahu pembaca bahwa karakter Shanks akan memiliki peran yang sangat penting kelak. Seberapa penting? pokoknya tidak ada duanya.
Saat ini perhatian kita mungkin lebih tertuju pada Kuzan, Kurohige, Kaidou, Dragon, Roger, atau karakter-karakter misterius lainnya. Namun Oda memastikan bahwa kasta Shanks berada di atas karakter-karakter itu dengan cara senantiasa menampilkan wajahnya di halaman perkenalan. Jadi, ini semacam pengingat bagi pembaca.
Well, tentu saja sangat naif berpikir bahwa Shanks berbeda hanya karena dia selalu diperkenalkan, tetapi sejumlah aksinya sepanjang cerita memberi sinyal bahwa ini bukan dugaan kosong.
Shanks kehilangan lengannya (Volume 1, Chapter 1)

Namun kita abaikan saja fakta bahwa skenario tersebut merupakan campur tangan editor. Soalnya, yah, nggak seru aja. Kita menikmati cerita ini karena kita percaya semesta One Piece benar-benar eksis di luar sana dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya memang buah pikiran Oda. Fakta bahwa ada intervensi ‘orang ketiga’ seperti editor jelas bakal merusak suasana. Namun tidak masalah, kita abaikan saja. Mari kita lihat dari kacamata pembaca yang lugu dan independen saja.
Saat Shanks memutuskan untuk menolong Lufy kecil yang diculik Higuma, sepertinya kita sepakat, motif Shanks murni karena kesetiakawanan. Apalagi Shanks kala itu berkata, “tidak masalah kau melempariku dengan sake, tapi aku tak akan pernah memaafkan orang yang menyakiti sahabatku!!”. Heartfull scene. Sejak adegan ini, Shanks praktis langsung mencuri hati pembaca.
Tidak hanya itu. Layaknya teman yang baik, Shanks juga berperan sebagai motivator. Dia melihat Luffy kecil punya passion yang kuat di bidang bajak laut. Namun insiden gomu gomu membuat Luffy sedikit patah arang. Dia jadi kanazuchi (bocah palu/tidak bisa berenang). Tidak bisa berenang mau jadi bajak laut? Itu namanya bunuh diri. Ibaratnya, sudah tak ada peluang untuk berkarir di sini.
Namun Shanks melihat kegundahan Luffy. Dia pun memberikan topinya yang berharga pada Luffy dengan sepucuk janji : kembalikan saat kau sudah jadi bajak laut hebat. Jleb. Kegundahan Luffy seketika berubah jadi keyakinan untuk teguh di jalan bajak laut.
Shanks memberikan topinya pada Luffy (Volume 1, Chapter 1
Dua Adegan Di Atas Merupakan Salah Satu Dari Beberapa Kejadian Besar Di One Piece

Ingatkah Kalian Saat Shanks Bertemu Oyaji Alias Ayah Shirohige Yang Menanyakan Lengannya ?
“Aku bertaruh pada New Age” (Volume 45, Chapter 434)
Saat Shirohige bertanya musuh seperti apa yang memotong lenganmu, Shanks menjawab, “aku bertaruh pada new age” (“ini pertaruhanku untuk era baru” kalau di versi elexmedia)
Hmm… Apa maksud Shanks dengan ‘pertaruhan’? Ambigu. Ketika pertama kali baca adegan ini, saya malah berpikir jawaban Shanks hanyalah basa-basi karena dia tidak ingin memberi tahu kejadian sebenarnya pada Shirohige.
Ya sudah, lanjut baca One Piece.
1 chapter, 5 chapter, 30 chapter, hingga ratusan chapter berlalu. Banyak informasi dan keping-keping puzzle baru yang muncul. Saya pun iseng baca ulang adegan pertemuan Shanks dengan Shirohige. Kali ini, kata-kata Shanks tentang pertaruhan jadi sepuluh kali lebih menarik. Ada sedikit pencerahan. Ini alasannya :
Pertaruhan/bertaruh secara sederhana adalah mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pengorbanannya.
Merujuk definisi tersebut, berarti kata-kata shanks bisa diartikan, “aku mengorbankan lengan kiriku karena aku percaya Luffy bisa melakukan sesuatu yang sangat menguntungkanku kelak”.
Err… Kalau diartikan seperti itu, kok kesannya jadi agak negatif ya?
Memang. Namun hapus dulu prasangka itu, anggap saja ini informasi netral.
Intinya, kata-kata pertaruhan itu menyiratkan bahwa motif Shanks menyelamatkan Luffy bukanlah murni karena rasa setia kawan, melainkan ada motif gambling alias pertaruhan juga di sana. Bahkan motif gambling Shanks bisa jadi lebih kuat dari motif kesetiakawanannya. Itu kesimpulan yang saya tarik.
Jadi, Shanks juga punya agendanya sendiri.
Maka pertanyaan berikutnya adalah : apa sebenarnya yang dipertaruhkan Shanks?

“Harta yang Diwariskan”

Tren paling kental dalam cerita One Piece adalah Pola “Harta yang Diwariskan” atau yang lebih suka saya sebut The Inherited Will.
Pola tersebut menggambarkan sebuah situasi di mana ada seorang karakter yang memiliki mimpi. Namun itu bukan mimpi pribadinya, melainkan mimpi dari orang yang diidolakan oleh karakter tersebut. Entah itu mentor, guru, sosok kakak, atau siapa pun. Sosok idola itu punya mimpi tetapi gagal terwujud, sehingga si karakter meneruskan mimpi tersebut. Apabila si karakter juga tidak bisa mewujudkan mimpi itu, mimpi itu akan diwariskan lagi ke generasi selanjutnya.
Siklus tersebut terjadi terus menerus tanpa henti, sampai akhirnya mimpi itu terwujud. Inilah The Inherited Will. Kalau cerita One Piece diibaratkan sebagai aliran darah, maka The Inherited Will adalah jantung yang senantiasa memompa aliran darah itu ke seluruh organ agar tubuh tetap hidup.
Deklarasi pola Inherited Will (Voilume 12, chapter 100)

Kita skip saja alasan mengapa The Inherited Will menjadi jantung cerita One Piece, karena materinya cukup banyak untuk jadi artikel tersendiri. Intinya banyak karakter dalam cerita One Piece yang jalan hidupnya mengikuti pola The Inherited Will.
Nah, pola tersebut tampaknya juga berlaku untuk jalan hidup Shanks. Apapun yang dipertaruhkan Shanks, itu bukan demi ambisi pribadinya semata, melainkan demi ambisi sang idola.
Siapa idola Shanks? Siapa lagi kalau bukan sang mantan kapten : Gol D. Roger.
Jadi, teorinya, Roger pernah memiliki mimpi. Namun usaha untuk mencapainya kandas di tengah jalan. Shanks yang mengagumi Roger berusaha meneruskan mimpi itu, berharap bisa mewujudkannya. Namun karena alasan tertentu, usaha itu juga kandas. Akhirnya mimpi itu dia wariskan pada Luffy.
Teori ini muncul berdasarkan adegan yang muncul tak lama setelah timeskip. Adegan ini lumayan mengejutkan.
 Roger saat muda (Volume 61, chapter 603)

Ini sekilas adegan Roger ketika muda. Dia memakai topi yang sama persis dengan yang dipakai Shanks dan Luffy. Apa Shanks dan Roger membelinya di toko yang sama? Haha, kalau ini bukan cerita One Piece, mudah berpikir seperti itu. Namun, demi Oda, ini topi yang sama. Bahkan opening anime One Piece berjudul “We Go!” sudah memastikan bahwa ini topi yang sama.
Nah, ini mengejutkan, karena selama ini kita berpikir Topi Jerami berpita merah itu identik dengan Luffy atau Shanks. Namun ternyata topi ini juga identik dengan Roger .
Tak heran ini jadi topi kesayangan Shanks, Roger sendiri yang memberikannya (volume 1, chapter 1)


Jadi, singkat cerita, Roger memberikannya ke Shanks. Shanks memberikannya ke Luffy.
Namun lebih dari itu, topi ini tidak berpindah tangan sebagai hadiah semata. Mengacu pada pola The Inherited Will, topi ini berpindah tangan sebagai simbol kepercayaan dari si pemberi topi pada penerimanya.
Saat Roger memberikannya ke Shanks, itu adalah tanda kepercayaan Roger pada Shanks. Roger percaya bahwa Shanks memiliki visi yang dengannya dan siap mengemban impiannya. Kita memang belum melihat adegan ini, tapi suatu saat, besar kemungkinan akan ditampilkan dalam flashback.
Puluhan tahun kemudian, saat Shanks memberikannya ke Luffy, itu juga jadi tanda bahwa Shanks percaya dengan Luffy. Shanks percaya bahwa Luffy sepemikiran dengan Roger dan siap mengemban impiannya.

“Kata-kata Luffy”

Masih belum ngeh… apa yang membuat Shanks sedemikian percaya dengan Luffy sampai dia rela mengorbankan tangan kirinya? Lalu, Apa sebenarnya mimpi Roger?
Kita bahas pertanyaan pertama dulu karena di sini inti pembahasan kita kali ini. Jawabannya bisa kita temukan pada adegan di chapter 506 :
Shanks saat bercerita tentang Luffy pada Rayleigh (Volume 52, Chapter 506)

Shanks pernah mendatangi Rayleigh dan saat itu dia bercerita , bahwa ada anak kecil (Luffy) yang pernah mengucapkan kata-kata yang sama persis dengan Roger. Hal itu membuat Shanks terkejut sekaligus bersemangat, itu terlihat dari senyum lebarnya.
Apa kata-kata yang membuat Shanks bereaksi demikian, entahlah. Di chapter berikutnya, Rayleigh juga menolak untuk memberitahu apa persisnya kata-kata itu.
Rayleigh enggan memberi tahu Luffy (Volume 52, Chapter 507)

Damn, Rayleigh.
Yang jelas, sejak mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Luffy, Shanks yakin haqqul yakin bahwa Luffy adalah orang yang sangat tepat menjadi penerus impian Roger.
Jadi penasaran… apa sebenarnya kata-kata yang diucapkan Luffy?
Pastinya kata-kata unik dan tidak biasa diucapkan bajak laut pada umumnya. Sebelum Luffy, hanya Roger yang pernah mengucapkannya dan itulah alasan Shanks mengidolakan Roger. Kata-katanya simpel tapi efeknya menghujam bagi Shanks.
Kira-kira kapan Luffy mengatakan itu?
Kapan lagi, pastinya ketika Luffy masih berada di Desa Fuschia bersama Shanks. Berarti saat Chapter 1 Romance Dawn.
Namun Luffy tidak mengatakan sesuatu yang benar-benar unik saat itu. Paling cuma “Aku ingin jadi Bajak laut!” atau “Aku ingin jadi bajak laut hebat” dan itu nggak ada unik-uniknya. Apalagi di Era Emas Bajak Laut seperti ini di mana bajak laut jadi salah satu profesi favorit.
Aaah, berarti Oda-sensei memang belum menggambar adegan itu ya. Masih dirahasiakan.
Namun Luffy itu orang yang tegas. Kalau kata-kata yang diucapkannya itu sangat prinsip, pasti Luffy akan mengulang kembali kata-kata itu kapan pun dapat kesempatan, bahkan sampai dia dewasa sekali pun.
Nah, kita kembali lagi ke chapter 507. Rupanya Luffy mengatakan sesuatu yang unik saat itu. Begini katanya.
definisi Raja Bajak Laut menurut Luffy (Volume 52, Chapter 507)
Aku tidak ingin menguasai apa-apa. menurutku yang paling bebas di seluruh samudera adalah Raja Bajak Laut!”, kata Luffy.

Pernyataan ini unik. Di saat semua orang yakin bahwa Raja Bajak Laut adalah orang yang berhasil menaklukkan Grand Line, Luffy justru terang-terangan menolak ide itu. Menurut Luffy, “Orang yang paling bebas di samudera” adalah definisi yang lebih akurat.
Keren. Luffy berani berpandangan berbeda dari mayoritas. Doesn’t give a shit what others may think. Really cool.
Namun… sedikit tidak masuk akal juga.
Coba pikir : bukannya Luffy sudah sangat bebas, ya?
Sejak awal, Luffy memilih jalan bajak laut. Bajak laut tidak terikat hukum, jadi pada dasarnya dia bebas melakukan apa saja yang dia mau. Dan faktanya Luffy memang sudah melakukan macam-macam. Naik kapal dengan anjungan kepala domba; merekrut orang-orang paling aneh sedunia sebagai krunya; menyelamatkan negeri yang di ambang kehancuran; menyerang pulau pengadilan pemerintah; seenaknya menyelinap Impel Down demi menyelamatkan kakaknya; mengabaikan jarum log pose demi berlabuh di pulau bekas eksperimen berbahaya pemerintah; dan aksi-aksi bebas bin nekat lainnya.
Damn, Kurang bebas apalagi Luffy. Luffy sudah sangat bebas sekali di lautan ini.
Hmm, Benar juga ya. Berarti kalau mengacu pada pernyataan “orang paling bebas di lautan adalah Raja Bajak Laut”, Luffy sudah jadi Raja Bajak Laut dong sekarang? :v
Nah, itu dia. Di situ tidak masuk akalnya. Masa’ iya Luffy sudah jadi Raja Bajak Laut. Selesai dong ceritanya. :v
Namun Luffy orangnya sulit ditebak. Bahkan Vivi pernah bilang, kau tidak akan pernah tahu apa yang Luffy pikirkan walau pun berdiri di sebelahnya. Ini bener banget.
Akhirnya saya tiba di satu kesimpulan bahwa makna “paling bebas di samudera” menurut Luffy mungkin berbeda dengan makna bebas bagi sebagian besar orang. Hanya Luffy yang tahu betul maknanya. Dan ini adalah salah satu misteri terdalam dari karakter Luffy yang masih disimpan rapat-rapat oleh Oda-sensei.
Selain itu, ini juga selaras dengan Pola The Inherited Will, dimana kebebasan sejati masih dicari dan dipertanyakan dalam cerita One Piece.


Pola Inherited Will (Volume 12, Chapter 100)

Luffy, apa yang ada di benakmu?
“Motif Shanks”
Wew, jadi keasikan bahas tentang kata-kata Luffy, sampai lupa ini artikel tentang Shanks.
Baiklah, kita tarik kesimpulan : Shanks percaya Luffy layak menjadi penerus impian Roger karena Luffy pernah berkata ingin jadi “orang paling bebas di lautan”.
Kalau teori ini benar, berarti Roger juga pernah mengatakan hal serupa dulu.
Nah pertanyaan selanjutnya adalah : apa sebenarnya impian Roger?
Ha, kalau ini sudah masuk benang merah. Tidak akan saya ulas di sini karena semuanya sudah saya tuangkan di buku Teori One Piece. Apa itu impian Roger dan bagaimana potensi dampaknya ke universe One Piece secara keseluruhan. It’s a damn long theory.
Balik lagi ke Shanks, ya?
Setelah membaca sampai sini, mungkin terlintas di pikiran kalian bahwa Shanks pilih kasih karena hanya mempercayakan impian Roger pada Luffy.
Namun itu tidak sepenuhnya benar. Kita telah melihat betapa Shanks juga berusaha sekuat tenaga melindungi Ace. Dia rela mendatangi Shirohige hanya untuk meminta supaya Ace ditarik mundur. Jangan lupakan pula, Shanks rela datang ke Marineford untuk menghentikan perang. Sedemikian pedulinya Shanks. Dia jelas melihat ‘bakat Roger’dalam diri Ace (You don’t say, Ace kan anak Roger!)

(Volume 45, Chapter 434)
Bahkan kalau kita bersedia melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas, alasan Shanks menjadi yonkou bukanlah demi meraih prestis dan kekuasaan, tetapi supaya dia cukup leluasa untuk mencari dan membantu bakat-bakat muda penerus impian Roger.
Benang merahnya, tentu saja, ke Arc terakhir nanti. Saat genderang Throne Wars berbunyi dan memanggil para pencari kebebasan dari penjuru lautan. Shanks berpotensi menjadi salah satu prajurit yang akan berjuang di garis depan.
Mudah-mudahan Shanks tetap hidup sampai topi jerami itu kembali padanya.

Terima Kasih Yang Sudah Niat Berkunjung Dan Sudah Minta Membaca 
Maaf Kalo AdA Kesamaan Teori :)
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar